kisah tentang pangeran yang menyamar untuk nunggu jodoh sejatinya.

0
 

Dulu ada sebuah kerajaan yang dilanda perang besar. Salah satu korbannya adalah seorang putri raja bernama Kleting Kuning. Setelah kerajaannya hancur, ia dan ibunya mengungsi ke desa lain dan hidup sederhana. Di desa itu, mereka tinggal bersama seorang perempuan tua yang juga memiliki tiga anak perempuan : Kleting Abang, Kleting Ijo, dan Kleting Biru. Sayangnya, tiga saudari tiri ini sombong, iri hati, dan sering meremehkan Kleting Kuning karena dia lebih cantik dan baik hati. Suatu hari, terdengar kabar kalau di desa seberang ada seorang pemuda tampan dan kaya bernama Ande Ande Lumut yang sedang mencari istri. Semua gadis di desa diperbolehkan ikut sayembara untuk mendapatkan hatinya.

Mendengar kabar itu, Kleting Abang, Kleting Ijo, dan Kleting Biru langsung heboh. Mereka merias diri secantik mungkin dan berangkat ke desa seberang. Kleting Kuning juga ingin ikut, tapi ibu tirinya melarangnya dan menyuruhnya tetap tinggal di rumah.

Kamu itu cuma anak bawahan! Mana mungkin Ande Ande Lumut mau sama kamu?

Kleting Kuning sedih, tapi diam-diam dia tetap berangkat menyusul saudari-saudarinya. Untuk sampai ke desa Ande Ande Lumut, para gadis harus menyeberangi sungai yang besar dan deras. Sayangnya, tak ada perahu yang bisa menyeberangkan mereka.

Tiba-tiba, muncul seekor kepiting raksasa bernama Yuyu Kangkang.

Aku bisa menyeberangkan kalian, tapi dengan satu syarat… kalian harus menciumku dulu!

Kleting Abang, Kleting Ijo, dan Kleting Biru ragu-ragu, tapi akhirnya setuju karena mereka gak mau kehilangan kesempatan menikahi Ande Ande Lumut. Setelah mencium Yuyu Kangkang, mereka langsung diseberangkan ke seberang sungai. Tak lama setelah itu, Kleting Kuning tiba di sungai. Yuyu Kangkang menawarkan hal yang sama, tapi Kleting Kuning menolak mentah-mentah.

Aku lebih baik cari jalan lain daripada harus menciummu!

Karena hatinya tulus dan kuat, tiba-tiba muncul burung bangau putih yang membantunya menyeberang tanpa syarat apa pun.

Begitu sampai di desa seberang, Kleting Abang, Kleting Ijo, dan Kleting Biru langsung mengantri untuk menemui Ande Ande Lumut. Mereka yakin dengan kecantikan dan dandanan mereka, pasti mereka yang akan dipilih. Namun, begitu mereka masuk ke rumah Ande Ande Lumut, pemuda itu langsung menolak mereka mentah-mentah.

Aku tidak mau menikahi perempuan yang hatinya tidak murni dan telah mencium Yuyu Kangkang!

Kleting Abang, Kleting Ijo, dan Kleting Biru kaget dan malu besar. Mereka gak nyangka kalau Ande Ande Lumut bisa tahu perbuatan mereka di sungai. Saat Kleting Kuning masuk ke dalam rumah, Ande Ande Lumut tersenyum dan langsung memilihnya sebagai istrinya. Ternyata, Ande Ande Lumut bukan pemuda biasa! Dia adalah pangeran dari kerajaan besar yang sedang menyamar untuk mencari istri yang benar-benar setia dan berhati baik. Kleting Kuning akhirnya menikah dengan Ande Ande Lumut dan hidup bahagia di istana. Sementara itu, Kleting Abang, Kleting Ijo, dan Kleting Biru pulang dengan penuh rasa malu karena ketahuan licik dan tidak tulus.
Pesan Moral dari Kisah Ande Ande Lumut

✅ Kecantikan fisik gak ada artinya kalau hatinya busuk.
✅ Kesetiaan dan kejujuran selalu menang di akhir.
✅Jangan tergoda jalan pintas atau godaan dunia, karena semuanya ada konsekuensinya.

Kisah Ande Ande Lumut ngajarin kita buat gak asal ambil jalan mudah, apalagi kalau harus ngorbanin harga diri dan moral. Kalau ada godaan dalam hidup, ingatlah Kleting Kuning lebih baik sabar dan berusaha sendiri daripada harus menjual harga diri demi kepentingan sesaat.

Post a Comment

0Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*