Dongeng Anak Muslim - Pintu Taubat

0

Seorang lelaki datang kepada pendeta, ia ingin bertobat karena telah melakukan pembunuhan sebanyak 99 orang.
    "Bapak pendeta, masihkan terbuka pintu taubat buat diriku?" tanya lelaki itu.
    "Sulit bagimu untuk memperoleh ampunan Tuhan" jawab pendeta itu.

Karena sangat kecewa tidak memperoleh jawaban yang diinginkan, lelaki itu membunuh Pendeta. Maka genaplah kini korbannya menjadi 100 orang.
Dan Lelaki itu tak berputus asa untuk menanyakan pintu taubat bagi dirinya. Keinginannya bertaubat terus menggebu, ia menginginkan jawaban yang pasti. Kemudian ia mendatangi seorang ulama.
    "Adakah pintu taubat masih terbuka untukku, Kyai?" tanya lelaki itu setelah menceritakan perbuatan dosanya,
    "Masih," Jawab Kyai itu singkat.
    "Bisakah aku memperolehnya?"
    "Bisa, tetapi ada syaratnya."
    "Coba Kyai katakan, apa syaratnya itu?"
    "Pergilah. Tinggalkan tempat ini, dan jangan sekali-kali kembali," jawab Kyai.
    "Mengapa Kyai?" tanya lelaki uty.
    "Percuma kau ingin bertaubat jika masih berada di dalam lingkungan asalmu." Jawab Kyai.
Memang sebesar apapun keinginan seseorang untuk bertaubat, jika dia tidak meninggalkan lingkungan yang menjadikan dirinya melakukan perbuatan-perbuatan dosa, pasti akan kambuh lagi. Lingkungan memang sangat besar pengaruhnya dalam membentuk sifat dan watak seseorang.
Hal itu dapat disimak pada Hadits Rosulullah yang diriwayatkan oleh Bukhari.
    "Kamu akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sekiranya meraka masuk ke lubang biawak sekalipun, kamu akan ikut memasukinya"
"Siapakah mereka, ya Rosulullah?" pasa sahabat bertanya.
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani." Jawab Rosulullah

Singkat cerita lelaki itu pun pergi meninggalkan lingkunganya dan dalam perjalanan diceitakan lelaki itu meninggal dunia.

Post a Comment

0Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*