Kurikulum Merdeka adalah konsep kurikulum yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia. Tujuan utama dari Kurikulum Merdeka adalah memperkuat dan mengembangkan kompetensi peserta didik agar siap menghadapi tantangan di era digital dan global.
Berikut adalah beberapa poin penting yang menjadi ciri khas dari Kurikulum Merdeka:
Pengembangan Kompetensi: Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik dalam berbagai aspek, termasuk pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai. Ini dilakukan dengan memperkenalkan metode pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan kontekstual.
Pembelajaran Berbasis Proyek: Salah satu pendekatan pembelajaran yang diusung oleh Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran berbasis proyek. Peserta didik akan terlibat dalam proyek-proyek nyata yang memerlukan penerapan pengetahuan dan keterampilan dalam konteks kehidupan sehari-hari atau dunia kerja.
Peningkatan Literasi Digital: Kurikulum Merdeka sangat memperhatikan literasi digital sebagai salah satu kompetensi kunci. Peserta didik akan diajarkan tentang penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara bijaksana, termasuk pemahaman tentang media sosial, keamanan digital, dan pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran.
Pengembangan Kreativitas dan Inovasi: Kurikulum Merdeka mendorong peserta didik untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi melalui pembelajaran yang menantang dan mendorong pemikiran kritis. Peserta didik akan didorong untuk menghasilkan karya-karya orisinal dan solusi-solusi inovatif dalam berbagai bidang.
Pemberdayaan Peserta Didik: Kurikulum Merdeka memberikan perhatian besar pada pemberdayaan peserta didik. Mereka akan diberikan kebebasan untuk memilih dan mengatur jalur pembelajaran sesuai minat dan potensi mereka. Selain itu, pendekatan pembelajaran akan lebih fokus pada pengembangan kecakapan hidup (life skills) yang relevan dengan kebutuhan masa depan.
Kolaborasi dengan Dunia Luar: Kurikulum Merdeka mendorong kolaborasi antara sekolah dan dunia luar, termasuk dunia industri, komunitas, dan lembaga pendidikan lainnya. Melalui kemitraan tersebut, peserta didik dapat memperoleh pengalaman nyata, mendapatkan wawasan tentang dunia kerja, dan mengembangkan jaringan sosial yang bermanfaat.
Implementasi Kurikulum Merdeka akan melibatkan berbagai stakeholder pendidikan, termasuk guru, kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat secara keseluruhan. Dalam implementasinya, peran guru akan menjadi sangat penting dalam memfasilitasi pembelajaran yang interaktif, mendukung eksplorasi peserta didik.